live shopping

7 Perbedaan Live Shopping dan E-Commerce Konvensional

live shopping

kursus komputer madiun-Dalam dunia belanja online, terdapat dua metode utama yang saat ini banyak digunakan, yaitu Live Shopping dan E-Commerce Konvensional. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menjual produk kepada pelanggan secara online, tetapi pendekatannya sangat berbeda. Berikut adalah 7 perbedaan utama antara Live Shopping dan E-Commerce Konvensional.

1. Interaksi Real-Time vs. Pasif

Live Shopping memungkinkan penjual dan pembeli berinteraksi secara langsung melalui fitur live streaming. Pelanggan dapat bertanya tentang produk secara real-time dan mendapatkan jawaban langsung dari penjual. Interaksi ini menciptakan pengalaman yang lebih personal dan mendalam, di mana pelanggan bisa melihat produk secara langsung dari berbagai sudut, menanyakan detail yang tidak tersedia dalam deskripsi produk, serta mendapatkan rekomendasi secara langsung.

Sebaliknya, e-commerce konvensional bersifat lebih pasif, di mana pembeli hanya membaca deskripsi produk dan melihat ulasan tanpa adanya komunikasi langsung dengan penjual. Jika ada pertanyaan, pembeli harus menunggu balasan dari penjual yang mungkin tidak segera merespons. Hal ini membuat keputusan pembelian lebih lama dibandingkan dengan Live Shopping.

2. Pengalaman Belanja yang Lebih Interaktif

Live Shopping menawarkan pengalaman belanja yang lebih menarik karena adanya unsur hiburan, demo produk langsung, dan interaksi dengan audiens. Pembeli bisa melihat produk digunakan secara langsung dan mendapatkan rekomendasi dari host atau influencer yang sedang melakukan sesi live. Beberapa platform juga memungkinkan adanya fitur gamifikasi seperti kuis dan hadiah untuk meningkatkan keterlibatan penonton.

Sedangkan dalam e-commerce konvensional, pengalaman belanja lebih statis, terbatas pada gambar produk, deskripsi, dan ulasan pelanggan. Meski beberapa e-commerce telah meningkatkan pengalaman dengan fitur seperti video produk dan augmented reality (AR), interaksi tetap tidak seaktif Live Shopping.

3. Keputusan Pembelian Lebih Cepat

Dalam Live Shopping, pelanggan cenderung membuat keputusan pembelian lebih cepat karena adanya urgensi, diskon khusus selama live, serta dorongan dari interaksi langsung dengan host atau influencer. Selain itu, banyak platform menerapkan sistem “stok terbatas” atau “penawaran eksklusif” selama sesi live untuk mendorong keputusan pembelian impulsif.

Sementara dalam e-commerce konvensional, pembeli biasanya melakukan riset lebih lama, membandingkan harga di berbagai platform sebelum memutuskan pembelian. Mereka juga lebih cenderung membaca ulasan pelanggan lain sebelum yakin untuk membeli suatu produk.

4. Mekanisme Promosi dan Diskon yang Berbeda

Promosi dalam Live Shopping sering kali berbasis waktu, seperti flash sale, diskon eksklusif hanya selama sesi live, atau giveaway interaktif untuk meningkatkan engagement. Ini menciptakan rasa urgensi yang mendorong pembeli untuk segera mengambil keputusan.

Sedangkan dalam e-commerce konvensional, diskon lebih bersifat umum dan tersedia dalam periode waktu tertentu tanpa urgensi real-time. Beberapa marketplace juga menerapkan promo mingguan atau bulanan, tetapi tidak memiliki interaksi langsung seperti dalam Live Shopping.

5. Dampak Influencer dan Brand Personality

Live Shopping sering kali melibatkan influencer atau host yang membangun hubungan dengan audiens, memberikan ulasan langsung, dan meyakinkan mereka untuk membeli. Ini menciptakan pengalaman belanja yang lebih personal dan mendekatkan pelanggan dengan merek atau produk yang ditawarkan.

Sebaliknya, dalam e-commerce konvensional, interaksi dengan brand lebih terbatas pada deskripsi produk dan ulasan pengguna tanpa adanya kehadiran individu yang menjelaskan produk secara langsung. Meskipun ada review berbasis video dari pelanggan, efeknya tetap tidak sekuat Live Shopping yang menampilkan komunikasi dua arah.

6. Metode Penyajian Produk

Dalam Live Shopping, produk diperkenalkan melalui demo langsung, di mana penjual dapat menunjukkan keunggulan, cara penggunaan, dan menjawab pertanyaan dari calon pembeli secara real-time. Ini sangat berguna untuk produk-produk yang membutuhkan demonstrasi seperti alat elektronik, kosmetik, atau pakaian.

Sementara itu, dalam e-commerce konvensional, pembeli hanya dapat melihat gambar dan membaca spesifikasi tanpa bisa melihat produk secara nyata dalam penggunaan langsung. Hal ini membuat keputusan pembelian menjadi lebih sulit, terutama untuk produk yang memiliki banyak variasi warna, ukuran, atau fitur teknis.

7. Strategi Pemasaran yang Digunakan

Strategi pemasaran dalam Live Shopping lebih berfokus pada engagement dan interaksi sosial melalui media sosial dan platform live streaming seperti TikTok, Instagram, atau Shopee Live. Brand juga sering kali bekerja sama dengan influencer atau selebriti untuk menarik lebih banyak penonton ke dalam sesi live mereka.

Sedangkan dalam e-commerce konvensional, strategi pemasaran lebih banyak mengandalkan SEO, iklan digital, email marketing, dan strategi pencarian produk di marketplace. Meskipun metode ini tetap efektif, mereka kurang mampu menciptakan pengalaman belanja yang menghibur dan mendekatkan brand dengan konsumen.

Kesimpulan

Baik Live Shopping maupun E-Commerce Konvensional memiliki kelebihan masing-masing. Live Shopping lebih menarik bagi mereka yang menginginkan pengalaman belanja yang interaktif, personal, dan dinamis, sementara e-commerce konvensional lebih cocok untuk pembeli yang suka membandingkan produk dengan lebih teliti sebelum membeli.

Untuk bisnis, kombinasi kedua metode ini bisa menjadi strategi yang efektif. Menggunakan e-commerce konvensional untuk menjangkau pembeli yang melakukan riset produk, dan Live Shopping untuk meningkatkan engagement serta mendorong penjualan impulsif dapat menjadi solusi terbaik dalam menghadapi persaingan di dunia digital.

Jika Anda ingin sukses dalam Live Shopping atau E-Commerce, pastikan untuk memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing metode dan mengoptimalkan strategi pemasaran Anda! 🚀

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *